PENGURUS
BESAR PGRI
PGRI
adalah adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya
berprofesi sebagai guru. Organisasi ini didirikan dengan semangat perjuangan para
guru pribumi pada zaman Belanda, pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru
Hindia Belanda (PGHB).
sebuah organisasi yang tidak terikat pada politik tetapi sangat berpengaruh
pada bangsa indonesia. Karena PGRI adalah sebuah organisasi maka PGRI memiliki
Pengurus Besar dari kongres I di tahun 1945 sampai kongres XVIII Tahun 1998.
I.
Kongres PGRI ke-1
tanggal 23-25 November 1945 di Surakarta (solo)
Kongres I PGRI di laksanakan
di Surakarta (Solo), Jawa Tengah pada tanggal 23-25 November 1945, dengan
susunan PB sebagai berikut:
·
Ketua I : Amin Singgih
·
Ketua
II
: Rh.Koesnan
·
Ketua
III
: Soekitro
·
Penulis
: Djajeng Soegianto
·
Bendahara
: Siswowidjojo
Beberapa bulan kemudian Ketua I Amin
Singgih di angkat sebagai Bupati Mangkunegaran, sehingga terpaksa di adakan
perombakan susunan pengurus besar dengan formasi berikut:
·
Ketua
I
: Rh. Koesman
·
Penulis
I
: Sastrosoemarto
·
Penulis
II
: Kadjat Matosoebroto
·
Bendahara
: Soemidi Adisasmito
II.
Kongres PGRI ke-2
tanggal 21-23 Desember 1946 di Surakarta(solo)
Melalui kongres ini PGRI mengajukan
tuntutan kepada pemerintah yaitu:
1.
Sistim pendidikan selekasnya didasarkan pada kepentingan
nasional.
2.
Gaji guru supaya tidak di hentikan.
3.
Di adakan Undang-Undang Pokok Perburuhan.
Tuntutan tersebut mendapat perhatian
pemertintah, terbukti dengan di tunjuknya Rh. Koesnan menjadi anggota Panatia
Gaji Penerintah yang di bentuk oleh Departemen Kuangan RI.
Dari kongres tersebut komposisi PB
sebagai berikut:
·
Ketua
I
: Rh.
Koesnan
·
Ketua
II
: Soejono
Kromodomejo
·
Ketua
III
: Soedjono
Karena Ketua I Rh. Koesman di
tunjuk sebagai Mentri Social dan Perburuhan dalam Kabinet Hatta, maka KB di
ubah menjadi; Ketua II Sowjono Kromodimuldjo menjadi Ketua I dan Ketua
III Soedjono menjadi Ketua II, sedangkan Jabatan Ketua III di hapus.
III.
Kongres PGRI
ke-3(Darurat) tanggal 27-29 Februari 1948 di Madiun
Kongres ke III PGRI di adakan
di Madiun Jawa Timur pada Tanggal 27-29 Februari 1948, kongres yang
di adakan dalam keadaan darurat ini antara lain memutuskan bahawa untuk
meningkatkan efektivitas organisasi di tenpuh dengan jalan memekarkan
cabang-cabang yang tadinya keresidanan mamiliki satu cabang menjadi
cabang-cabang yang lebih kecil, tetapi dengan jumlah anggotanya 100 orang.
Susunan Kongres ke-III PGRI adalah
sebagai berikut:
·
Ketua
I
: Soedjono kromodimoeldjo
·
Ketua
II
: Soedjono
·
Ketua
III
: Soedarsono
Pada akhir tahun 1948 s.d awal tahun
1949 dengan kembalinya kekuasaan pemerintah RI ke Yogyakarta, maka kembali pula
PGRI menggerakkan organisasinya dan memindahkan kedudukan PB dari Solo ke
Yogyakarta, dengan susunan pengurus sebagai berukut:
·
Ketua Umum
I : Soejono Kromodimejo
·
Ketua Umum
II :Soedjono
(Wk. PB di Jakarta)
·
Ketua Umum III :
Soedarsono
·
Sekretaris
Umum : Soekirno,
Soebakti
·
Bendahara
: Soewandi
IV.
Kongres PGRI ke-4
Tanggal 26-28 Februari 1950 di Yogyakarta
Kongres ke IV yang berlangsung
di Yogyakarta 26-28 februari 1950 ini, memutuskan untuk
mengeluarkan “Maklumat Persatuan” yang berisikan seruan kepada masyarakat, khususnya
kepada guru-guru, untuk membantu menghilangkan suasana yang membahayakan dalam
hubungan antara golongan” Non-“dan “Ko” ,dan menggalang persatuan demi
perjuangan untuk mengisi kemerdakaan. Ternyata “Maklumat Persatuan” ini
mendapat perhatian dan penghargaan dari kalangan luas termasuk
Pemarintah.Adapun susunan PB dalam Kongres Ke IV adalah :
·
Ketua
I : Rh. Koesman
·
Ketua II :
Soedjono
·
Ketua
III
: Soejono Kromodimoeljo
V.
Kongres PGRI ke-5
Tanggal 19-24 November 1950 di Bandung
Diadakan di Bandung pada tanggal 19-24 Desember 1950 tepatnya
di Hotel Savoy Homann, dan di buka oleh ketua PB PGRI Rh.KoesmanDalam Kongres
ini di bicarakan suatu masalah yang prinsipil dan fundamental bagi kehidupan
perkembangan PGRI selanjutnya yaitu asas organisasi ini.dan Pancasila
di terima sebagai asas organisasi. Selain itu di diskusikan pula bentuk
Pendidikan Guru KPKPKB (Kursus Pengantar Kepada Persiapan Kewjiban Belajar),
yang menurut peserta kongres tidak sesuai dengan upaya peningkatan mutu Pendidikan
Bangsa.Kongres juga menegaskan PB-PGRI dalam waktu singkat melakukan usaha
untuk menghilangkan perbedaan gaji antara golongan “Non” dan “Ko”yang telah di
tetapkan oleh pemerintah.Adapon susunan PB nya ialah;
·
Ketua
I : Soedjono
·
Ketua II
: M.E.Subiadinata
Tugas PB yang di bebankan oleh
Kongres seharusnya dapat di laksanakan oleh PB yang lengkap,karena sampai 3
bulan susdah Kongres baru 9 orang yang dapat berdomisilidi
Jakarta.Komisariat-komisariat Daerah di bentuk pada tahap pertama adalah untuk
Daerah-daerah:
1.
Sumatra
Utara
: T.Z.Answar
2.
Sumatra
Tengah
: A.Manan
3.
Sumatra
Selatan
: Noezoear
4.
Jawa
Barat
: Jaman Soedjono Prawiro
5.
Jawa
Tengah
: Soenarto
6.
Yogyakarta
: Moh.Djoemali
7.
Jawa
Timur
: Soebandri
8.
Sulawesi
Selatan
: A.N. Hardjarati
9.
Jakarta
Raya
: Soemadi (Koordinaror)
Pada tahun 1952 terbentuk Komisariat
Daerah yang baru yaitu:
1.
Kalimantan
: E.Simorangkir (digantikan Sjahran)
2.
Sulawesi
Utara
: E.A.Parengkuan
3.
Maluku
: O.Nanulaita
4.
Bali
: Made Mendra
VI.
Kongres PGRI ke-6
Tanggal 24-30 November 1952 di Malang
Kongres PGRI Ke VI berlangsung di
Malang Jawa Timur 24-30 November 1952, dalam Kongres ini menyapakati beberapa
keputusan penting:
·
Dalam Bidang Organisasi, Kongres
menetapkan bahawa asas PGRI ialah keadilan sosial dan dasarnya adalah
“Demokrasi”, dan PGRI tetap berada di bawah GBSBI (Gabungan Serikat Buruh
Indonesia). Dalam bidang perburuhan diputuskan untuk memperjuangkan kendaraan
bermotor bagi penilik sekoleh, instruktur Pendidikan Jasmani dan Pendidikan
Masyarakat.
·
Dalam Bidang Pendidikan,di setujui
agar (a) sisitim pengajaran di selaraskan dengan kebutuhan Negara pada masa
pembangunan,(b) KPKB(Kursuss Persamaan Kewajiban Belajar) di ubah menjadi SR 6
tahun (c) KPKPKB di hapus pada ahir tahun 1952/1953 (d) Kursus B-I/B-II untuk
pengadaan guru SLTP dan SLTA di atur sebaik-baiknya dan (e) di adakan Hari
Pendidikan Nasional.
·
Dalam Bidang Uumum, di sepakati
supaya anggaran belanja Kementrian PP & K di tingkatkan menjadi 25%
dari seluruh anggaran belanja Negara dan agar Jawatan PP & K di pusatkan
sampai tingkat propinsi saja.Dalam Kongres ini di syahkan pula “Mars
PGRI” ciptaan Basoeki Endropranoto.
Pada Kongres ke VI untuk pertama
kalinya PV PGRI berusaha mengajukan konsep tentang isi dan pengertian
“Pendidikan Nasional”.Adapun susunan pengurusnya adalah:
·
Ketua
I : Soedjono
·
Ketua II
: M.E.Subiadinata
·
Panitera Umum : Moehammad Hidajat
·
Tata
Usaha
: Soebandri
·
Panitera
Pendidikan : Ktut Nara
·
Redaksi Majalah Suara Guru :Soeprdo, Soedjono
Soebandri
VII.
Kongres PGRI ke-7
Tanggal 24 November s.d 1 Desember 1954 di Semarang
Kongres ini di laksanakan di
Semarang tepatnya di SMA-B Candi Semarang pada tanggal 24 November s,d
1 Desembar 1954 dan di hadiri 639 0rang utusan dari 351 cabang yang
menbawakan 1,414 suara dari 1.581 seluruh suara dalam organisasi (89%). Untuk
pertama kalinya Kongres ini di hadiri oleh tamu-tamu dari luar nagri yaitu
Maria Marchant, wakil FISE yang berkedudukan di Paris , Marcelini Bausta dari
PPTA Filipina mewakili WCTOP, Fan Ming, Chang Chao dan Shen Pei Yung dari
Serikat Buruh Pendidikan RRC. Hasil Kongres ini antara lain;
·
Bidang Umum, Pernyataan mengenei Irian Barat,
Pernyataan mengenei korupsi, resolusi mengenei desentralisasi sekolah, mengenei
pemakaian keuangan oleh kementrian PP & K, dan mengenei penyempurnaan cara
kerja Kementrian PP & K ,
·
Bidang Pendidikan, resolusi
mengenei anggaran belanja PP & K yang harus mencapai 25% dari seluruh
anggaran belanja Negara, mengenei UU Sekolah Rakyat, dan UU Kewajiban
Belajar,mengenei Film, iektur, gambar, serta radio dan pembentukan Dewan Bahasa
Nasional.
Empat orang formatur terdiri atas
Soedjono (944 suara), M.E.Subiadinata (784 suara), Hermanoe Adi (264 suara),
dan Moehammad Hidajat (258 suara) di pilih oleh Kongres untuk mekengkapi
susunan PB berikut:
·
Ketua I
: Soedjono
·
Ketua
II :
M.E.Subiadinata
·
Ketua
III
: Hermanoe Adi
Terjadi pergantian Komisaris Daerah
dan penambahan Komisaris Daerah sebagai berikut:
·
Sumatra
Utara
: Idris M, Hutapea
·
Sumatra
Tengah
: Achmad Chatib
·
Sumatra
Selatan
: Madian
·
Jakarta
Raya
: Baheransjah Sutan Indera
·
Jawa
Barat
: M. Hosein
·
Jawa
Tengah
: Soenarto
·
Yogyakarta
: Muh,Djumali
·
Jawa
Timur
: Hermanoe Adi
·
Kalimantan
Barat
: R.Sujo
·
Kalimantan
Selatan
: Sjahran
·
Sulawesi
Utara
: E,A Parengkuan
·
Sulawesi
Selatan
: J.E.Tatengken
·
Bali
: Madae Mendra
·
Maluku
: M.Ruhupatty
VIII. Kongres
PGRI ke-8 Oktober 1956 di Bandung
Susunan PB-PGRI hasil kongres ini adalah
sebagai berikut:
1. Ketua
Umum :M.E Subiadinata
2. Ketua
I :Soedjono
3. Ketua
II :M.Hoesein
4. Panitera
Umum I :Soebandri
5. Panitera
Umum II :Widodo
6. Panitera
Keuangan :A. Zachri
7. Panitera
Organisasi :Soekandar
8. Panitera
Pendidikan :Idris M. Hutapea
9. Panitera
Perburuhan :Alamsjahroeddin
10. Panitera
Sosial/ekonomi :A. Harahap
11. Komisaris
Umum :Nj. S. Soenardi
12. Komisaris
Umum :P.J. Karamoy
IX.
Kongres PGRI ke -9 31
Oktober -4 November 1959 di Surabaya
Berikut susunan Pengurus besar PGRI
bedasarkan Kongres PGRI ini:
1. Ketua
umum :M.E.
Subiadinata
2. Ketua
I :M.
Hoesein
3. Ketua
II :Soebandri
4. Panitera
Umum I :Soekarna
Prawira
5. Panitera
Umum II & Keuangan :A. Zachri
6. Panitera
Perburuhan :Moejono
7. Panitera
Pendidikan :L ManuSama
8. Panitera
Keuangan :A.Zachri
9. Panitera
Organisasi :Moersid Idris
10. Panitera
Sosial/Ekonomi :Ismartojo
11. Komisaris
umum urusan Perburuhan:A. Sanoesi
12. Komisaris
umum urusan pendidikan :A.H.Harahap
13. Komisaris
umum urusan Perburuhan:alamsjahroeddin
14. Komisaris
umum urusan kewanitaan :Nj. Soenardi
X.
Kongres PGRI ke-10
Oktober 1962 di Jakarta bertempat di Gelora Bung Karno
Periode ini merupakan masa sulit dan
pahit bagi PGRI. Pada masa itu terjadi perpecahan di dalam tubuh PGRI. Berikut
ini susuna Pengurus Besar PGRI masa perserikatan ke-X :
1. Ketua
umum :M.E.
Subiadinata
2. Ketua
I :M.
Hoesein
3. Ketua
II :Soebandri*)
4. Panitera
Umum :A.Zachri
5. Panitera
Keuangan :Idris M.Hutapea
**)
6. Panitera
Kesejahteraan/perburuhan:Moejono*)
7. Panitera
pendidikan :AMD Jusuf
8. Panitera
organisasi :Moersid Idris
9. Panitera
urusan Kewanitaan :Nj.Soenardi
10. Panitera
Perguruan Tinggi :Mr. Agus Thayeb
11. Panitera
Olahraga :Ichwani*)
12. Panitera
Kemasyarakatan/Kebudayaan:H.Rachman
13. Panitera
Teknik& Kejuruan :Soeprijo, S.T *)
14. Panitera
Keguruan :Noersalim
Rendoesara **)
15. Panitera
penerangan/Hubungan Luar Negeri: Moehammad Hidajat
*)
pada bulan Juni 1964 para pengurus tersebut dipecat karena terilibat dalam
penghianatan/separatis dengan mendirikan PGRI non-Vaksentral/PKI
**)diskors
karena tindakan indispliner/mindeerheits-nota.
Pada bulan bulan pertama sesudah kongres
X PB-PGRI menghadapi kesulitan-kesulitan terutama disebabkan kekurangan
keuangan.
Setelah mengalami beberapa kali resufle
antara lain akibat perpecahan oleh pgri non vaksentral/PKI maka susunan PB-PGRI
adalah sebagai berikut:
1. Ketua
umum :M.E
Subiadinata
2. Ketua
I :M.Hoesein
3. Panitera
umum :H.M Hidajat
4. Panitera
keuangan :A. Abdurachman
5. Panitera
kesejahteraan :Obing
H. Tambri
6. Panitera
pendidikan :Drs. Soedijarto
7. Panitera
organisasi :M. Hatta
8. Panitera
urusan keuangan :Nj. Soenardi
9. Panitera
perguruan tinggi :Anwar Jasin, M.Ed
10. Panitera
urusan olahraga :Drs. Tarwotjo,
M.Sc
11. Panitera
kemasyarakatan /kebudayaan :AMD Jusuf
12. Panitera
teknik kejuruan :Ir. GB Dharmasetia
13. Panitera
keguruan :Drs. Estiko
Soeparjono
14. Panitera
penerangan/hubungan luar negeri: Slamet
I
XI.
Kongres PGRI ke-11
Tanggal 15 -20 Maret 1967 di Bandung
Kongres ini berlangsung di situasi
perjuangan orde lama ke orde baru sehingga terasa sekali suasananya orde baru
di maksudkan sebagai tatanan politik ekonomi sosial dan budaya kongres ke 11
ini pertama kali menegaskan dalam anggaran dasarnya sifat PGRI yang unitaristik,
independen dan non partai politik. Kongres ini memngalami perubahan susunan
bedasarkan konpus I tahun 1968 dan sebagian besar pengurus banyak yang wafat.
Berikut ini susunan PB PGRI sisa
perserikatan XI sejak oktober 1969
1. Pjs.
Ketua umum dan Ketua I Sekretaris kebudayaan/ kemasyarakatan : Slamet I
2. Ketua
II :Maderman
B.A
3. Sekretaris
Jendral :Drs.
Estiko Soeparjono
4. Sekretaris
Tenaga Kerja :Ny.
Dahniar Zein
5. Sekretaris
Pendidikan/keguruan :Drs.
WDF Rindorindo
6. Sekretaris
Organisasi :Brotomuljono
7. Sekretaris
sosial ekonomi :Drs.
M. Rusli yunus
8. Sekretaris
perguruan tinggi :Drs.
A. Latief Zachri
9. Sekretaris
kewanitaan :Ny.
S. Soenardi
10. Sekretaris
Olahraga :Moh.
Djoemali
11. Sekretaris
Penerangan / Hubungan Masyarakat:T.
Simbolon
12. Sekretaris
hubungan Luar Negeri :
Anwar Jasin, M.Ed
XII.
Kongres PGRI ke-12
Tanggal 29 Juni -4 Juli 1970 di Bandung
Selama kongres mulai terasa ada pengaruh
dari luar PGRI atau demgam kata lain samgat kuatnya henbusan angin asas tunggal
pemerintah orde baru PB plenno deilangkapi dengan biro dan urusan sejak kongres
PGRI ke –XII ini terjadi perubahan besar dalam kehidupan organisasi PGRI yaitu:
a. Strukutur
PB-PGRI menjadi sangat berbeda dari masa-masa seblummnya akibatnya jumalh
personalia PB-PGRI pertama kali dalam sejarah mebengkak menjadi 28 orang
b. Istilah
sekretari perburuhan harus di ganti menjadi sekretari kesejahteraan
c. Labang
PGRI berubah
d. Istilah
“profesi” mulai dipopulerkan oleh PGRI .
Berikut
ini merupakan susuna PB-PGRI pada
kongres ke XII:
1. Ketua
umum :Basyuni
suriamiharja
2. Ketua
I :Maderman
3. Ketua
II :Drs.
WDF Rindorindo
4. Sekretatis
jendral :M. Hatta
5. Sekretatis
keuangan : Drs. H.
Ghazali Dunia
6. Sekretatis
Pendidikan :Prof. Dr
winarno surakhmad
7. Sekretatis
Perburuhan :Soeharto
Padmoatmojo
8. Sekretatis
Organisasi :Satyono BA
9. Sekretatis
Kewanitaan :Ny. Dahniar
Zein
XIII. Kongres
PGRI ke-13 Tanggal 21-25 November 1973 di Jakarta
Diselenggarakan di Jakarta 21-25 novenber 1973, Dengan susunan PB PGRI
sebagai berikut:
a.
Ketua
Umum :
Basyuni Suriamiharja
b.
Ketua
I :
Prof. Dr.Wnarno Surakmad
c.
Ketua II
:
DRS. Madorman.
d.
Sekretaris
Jendral :
Drs. WDF Rindorindo
Dalam menjalankan tugasnya PB PGRI untuk pertama kalinya mendapat
bimbingan dari Dewan Pembina Pusat yakni Mentri Pendidikan Dan kebudayaan,
Mentri Dalam Negri, Mentri Agama, Dr.midian Sirait, Prof. Sadajoen
Siswomartojo, Prof. IP simanjuntak, M.A.AE Manihuruk.
XIV. Kongres
PGRI ke-14 Tanggal 26-30 Juni 1979 di Jakarta
Diselenggarakan di Jakarta tanggal 26 – 30 Juni
1979,adapun susunan PB-PGRI (1979-1984) adalah sebagai berikut:
Ketua
Umum :
Basyuni Suriamiharja
Ketua :
Prof.Dn Amran Halim
Wakil
Ketua :
Dra,Ny.M. Wahyudi
Wakil
Ketua :
Drs.Sudarmaji
Wakil
Ketua :
Drs.Aidil Fitrisyah
Sekretaris
Jendral :
Drs. WDF Rindorindo
Wakil
SekJen :
Mohammad Hatta
Untuk melaksanakan keputusan Kongres, PB PGRI
membentuk YPLP – PGRI DENGAN Akta Notaris Moh.Ali No.21 tanggal 31 Mart 1980
yang berlaku surat sejak 1 Januari 1980.Dengan SK PB PGRI No.951/SK/PB/XIV?1980
tanggal 10 Oktober 1980 diangkat Pengurus Pusat YPLP-PGRI yang pertama sebagai
berikut:
1.
Ketua :
Slamet I
2.
Wakil Ketua :
Drs. Soepojo Padmodipuro
3.
Sekretaris :
Surdilani
XV.
Kongres PGRI ke-15
Tanggal 16-21 Juli 1984 di Jakarta
Adapun susunan PB PGRI XV (1984-1989) adalah sebagai
berikut:
·
Ketua
Umum : Basyuni
Suriamiharja
·
Ketua
: Dr.Anwar Jasin, M.Ed
·
Ketua
: Prof. Dr. Amran Halim
·
Ketua
: Ny. M Wahyudi
·
Ketua
: Drs. Is Riwidikdo
·
Ketua
: Drs. I Gusti Agung Gde Oka
·
Ketua
: Drs. Adil Fitrisyah
Susunan Dewan pembinaan pusat PGRI
Masa Bhakti XIV (1984-1989) sebagai berikut:
·
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,sebagai Ketua
·
Menteri Dalam Negeri , menteri Agama,Menteri
Penerangan, Menteri Sosial, ketua Umum DPP Golkar, AE.Mamehuruk, Dr. midian
Sirait, dan, Prof. Dr.D.A , sebagai Anggota.
·
Sekreyaris Jendral PB-PGRI, sebagai Sekretaris.
Salah satu karya besar PGRI masa
bhakti ke- XV adalah pembangunan Gedung Guru Indonesia (GGI) di Jl.Tanah Abang
III No.24 Jakarta, pelaksanaan pembangunan di mulai 20 Mart 1986 dan
di serahkan kepada PGRI pada 21 Mart 1987, kemudian di resmikan oleh Presiden
Soeharto 21 April 1987.
PEMBANGUNAN GEDUNG GURU INDONESIA
Salah satu karya besar pgri
masa bakti ke XV adalah pembangunan gedung guru
indonesia di jalan tanah abang iii no 24 jakarta . bangunan berlantai 5 ini
luasnya kurang lebih 4200m2 di atas tanah 1.558 m2. Kapasitas ruang utama
gedung ini menampung kurang lebih 200 orang atau standing reseption dapat menampung
kurang lebih 500 orang wisma/penginapan dapat menampung 66 orang ,ruang
perkantoran,parkir dan lantai dasar untuk 30 mobil
Pelaksanaa pembangunan GGI di mulai
pada tanggal 20 maret 1986 dan penterahan pertama dari pemborong kepada PGRI
dilaksanakan pada tanggal 1 maret 1987 . gedung ini diremikan penggunaaanya
oleh presiden Soeharto pada tanggal 21 april 1987.
XVI. Kongres
PGRI ke-16 Tanggal 3-8 Juli 1989 di Jakarta
Kongres PGRI Ke-XVI di adakan di Jakarta
tanggal 3-8 Juli 1989, dengan susunan PB PGRI Masa Bhakti (1989-19941)
sebagai berikut:
Pengurus Harian:
·
Ketua
Umum :
Basyuni Suriamiharja
·
Ketua
: Drs. I Gusti Agung Gde Oka
·
Ketua
: Dr. Anwar Jasin, M.Ed
·
Ketu
: Dra. Mien S.Warnaen
·
Ketua
: H.R taman sastrodikromo
·
Ketua
: Taruna S.H.
·
Ketua
: Drs. Sutrisno
XVII. Kongres
PGRI ke-17 Tanggal 3-8 Juli 1994 di Jakarta
Pertama
kalinya Kongres PGRI ke XVII menetapkan dewan Pembina menjadi Dewan Penasehat
dan tidak lagi ada Menteri yang menjadi anggota Dewan Penasehat.
Kongres ke XVIII PGRI di
selenggarakan di Jakarta tanggal 3-8 Juli 1994, dengan susunan PB
PGRI (1994-1998) adalah sebagai berikut:
·
Ketua Umum
: Basyumi Suriamiharja
·
Ketua
: Drs. I Gusti Agung Gde Oka
·
Ketua
: Dr. Anwar Jasin, M.Ed
·
Ketua
: Dra. Mien S. Warnaen
·
Ketua
: H.R. Taman Sastridokromo
·
Ketua
: Taruna, S.H
XVIII. Di
selenggarakan di Lembang, Bandung tanggal 25-28 November 1998, dengan
susunan PB PGRI masa bhakti (1998-2003), sebagai berikut:
·
Ketua
Uumum
: Prof.Dr. H Mohammad Surya
·
Ketua
: Drs. H.Alwi Nurdin, MM
·
Ketua
: Drs. WDF
Rindorindo
·
Ketua
: Drs.
Soekarno
·
Ketua
: Prof.Dr.
Amran Halim
·
Ketua
: Koesrin Wardojo, SIP, SH
·
Ketua
: Dr.M. Ali, SH.Dipl.Ed,M.Sc
Pada kongres PGRI XVIII ini
kelihatannya kuatnya pengaruh reformasi dalam pemilihan susunan pengurus
PB-PGRI. Kalau pada masa lampau ketua umum slealu dipilih secara aklamasi ,
kini mulai ada petarungan antara dua orang calon ketua umum. Periode ini tampaknua sebagai transisi dari masa lampau
(Orde Baru) ke era reformasi. Sekretaris bidang di ganti mejadi ketua
departemen .
XIX.
Kongres PGRI ke XIX dilaksanakan di Semarang pada tanggal 8-12 Juli
2003 di Hotel Patra Jasa Semarang. Hasil kongres XIX memilih 20-an orang
untuk duduk dalam PB PGRI periode 2003-2008 adalah sebagai berikut:
Hasil kongres XIX memilih 20-an
orang untuk duduk dalam PB PGRI periode 2003-2008 adalah sebagai berikut:
·
Ketua Umum : Dr.H.Mohmmad Surya
·
Ketua : W.D.F. Rindo Rindo
2.
Rusli Yunus
3.
Ana Suhaina
4.
Alwi Nurdin
·
Sekretaris Jenderal : Drs H Soemardi Thaher
·
Sekretaris Jenderal : Kusrin Wardoyo
XX.
KONGRES KE XX PGRI
Kongres PGRI ke XX ini
diselenggarakan tanggal 30 Juni-4 Juli 2008 di Novotel Hotel Palembang Sumut.
Kongres PGRI XX dihadiri oleh Sutiyoso, mantan Gubernur DKI Jakarta. Kongres
PGRI hari ke-4 ini menghadirkan Sutiyoso atau yang lebih dikenal dengan Bang
Yos sebagai pembicara di sidang paripurna VII. Dalam pembicaraannya, Bang Yos
mengatakan bahwa berdasarkan data dari BPS, di Indonesia ada sekitar 60% jumlah
penduduk merupakan penduduk yang hanya lulus SD. Dengan angka seperti itu
Bang Yos mempertanyakan kesiapan Indonesia menghadapi persaingan
global. Sehingga dengan keterbatasan tersebut banyak orang Indonesia yang
mencari pekerjaan di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga karena
mempertimbangkan gaji yang besar tanpa membutuhkan ijazah pendidikan yang
tinggi. Sehingga dapat dipastikan bangsa asing menilai harkat dan martabat
bangsa Indonesia rendah. Selain itu Bang Yos juga menambahkan bahwa
Indonesia berada di peringkat 133 dari 177 negara dalam Human
Developement Indeks mengenai kualitas dilihat dari aspek pendidikan,
kesehatan dan penghasilan. Beliau juga memaparkan suasana dan integritas
pikiran menjadikan Indonesia yang bermartabat.
Mendiknas memaparkan dengan berbagai
dinamika dan problematika Guru, tentu mendapat sambutan yang amat meriah dan
saling berebutan untuk bisa berbicara menyampaikan masalahnya kepada Menteri.
Adapun susunan PB PGRI periode
2008-2013 adalah sebagai berikut:
·
Ketua Umum
: Dr. Sulistiyo, M.Pd.
·
Ketua
: 1. Prof.Dr.Anah Suhaenah Soeparno
2.Prof.Dr.H.AgustitinSetyobudi,MM
3.
Dr.Unifah Rosyidi, M.Pd
4.
Drs. Sugito, M.Sc
5.
Hambasi Abdullah
6.
Drs.H.Dahri,MM
·
Sekretaris Jenderal
: H. Sahiri Hermawan, SH, MH
·
Wakil Sekretaris Jenderal
: 1. Dra. Harfini Suhardi
2.
Drs.H.Giat Suwarno
3.
Drs.Wahyo Pradono,MM
·
Bendahara
: Drs. H. Sugiharto,MM
·
Wakil Bendahara
: Drs. H. Muhir Subagia, MM
·
Organisasi dan Kaderisasi : Drs. M. H. Usman M.Pd
·
Keteranaga Kerjaan dan Kesra : Drs. H. Didi
Suprijadi,MM.
·
Informasi & Komunikasi : Dr. M. Qudrat Nugraha,
M.Si
·
Penelitian & Pengembangan : Dr. Mohammad Abduhzen,
M.Hum
·
Pendidikan dan Pelatihan : Dra. Hj. Rachmawaty AR, MM
·
Hubungan Kerjasama Luar Negeri : Prof. Dr. H. Djam’an
Satori, MA
·
Pembinaan Karier & Profesi : Dra. Opih Rofiah
Zainal
·
Kerohanian : Drs.H.Malik Raden,MM.
·
Pemberdayaan Perempuan : Dr. Hj. Tjut Afrida, M.Pd
·
Pengmb. Kesenian dan Kebudayaan : Dr. Hj. Euis
Karwati, M.Pd
·
Pengabdian Masyarakat : Dra. Hj. Maysari Berty
·
Advokasi & Perlindungan Hukum : Dra. Dian
Mahsunah, M.Pd
XXI. KONGRES
KE XXI PGRI
Di teteapkan di Jakarta, 4
juli 2013, dengan susunan PB PGRI masa bhakti (2013-2018), sebagai
berikut:
PENGURUS HARIAN
·
Ketua Umum :Dr. Sulistiyo, M.Pd
·
Ketua :Dr. Unifah Rosyidi, M. Pd
·
Ketua :Dr. H. Sugito, M. Si
·
Ketua :H. Sahiri Hermawan, S.H. M.H.
·
Ketua :Drs. H. Muh. Asmin, M. Pd
·
Ketua :Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd
·
Ketua :Prof. Dr. Sudarwan Danim
·
Ketua : Dr. Didi Suprijadi, M.M.
·
Sekretaris Jenderal :M. Qudrat Nugraha, Ph. D
·
Wakil Sekretris Jenderal :Dra. Dian Mahsunah, M. Pd
·
Wakil Sekretris Jenderal : Dra. Hj. Farida Yusuf, M.
Pd
·
Wakil Sekretaris Jenderal :Dr. Supardi, M. Pd
·
Wakil Sekretaris Jenderal : Dr. H. Hadi Tugur, M. Pd,
M.M.
·
Bendahara :Prof. Dr. Dede Rosyada
·
Wakil Bendahara :Dr. Fathiaty Murtadho, M. Pd
SEKRETARIS DEPARTEMEN:
·
Organisasi dan Kaderisasi :Drs. H. Giat Suwarno
·
Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan :Drs. Usman Tonda,
S.H., M. Pd
·
Komunikasi dan Informasi
:Dr. H.
Basyaruddin Thoyib, M.Pd
·
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
:Dr.
Mohammad Abduhzen, M.Hum
·
Pendidikan dan Pelatihan
: Drs. Suharno, M. Sajim, M.M.
·
Hubungan Luar Negeri
:Drs. Warnoto, M. Pd
·
Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, :Dra. Hj.
Rachmawaty AR, M.M.
Dosen, dan Tenaga Kependidikan
·
Pembinaan Mental dan Spiritual :Dr. H. Sastra Djuanda
·
Pemberdayaan Perempuan
:Dra. Murniasih
·
Olahraga, Seni, dan Budaya
:Dr. Hj. Euis Karwaty, M.Pd
·
Kerjasama dan Pengembangan Usaha :Drs. Wahyo Pradono,
M.M.
·
Advokasi, Bantuan Hukum :H. Sibro Mulisi, B.A., S.Pd
dan Perlindungan Profesi
·
Penegakan Kode Etik : Dr. H. Muhir Subagja,M.M.
·
Pembinaan Karir Guru, Dosen, : Kadar, S. Pd, M. Pd
No comments:
Post a Comment