Wednesday, August 16, 2017

PGRI ERA REFORMASI

PGRI PADA ERA REFORMASI
Era reformasi merupakan suatu kurun waktu yang ditandai dengan berbagai perubahan untuk membentuk suatu keseluruhan tatanan baru yang lebih baik. Sedangkan pada saat ini, tuntutan  profesionalisme  bagi  guru-guru  di  abad  21  menjadi  satu  hal yang  sangat  mutlak  dibutuhkan. Guru harus peka terhadap perkembangan media, informasi dan segala berita yang terjadi pada dunia pendidikan. Hal ini untuk memudahkan seorang guru menjagi guru yang ideal dan terdepan dalam mengatasi masalah-masalah guru dan pendidikan.PGRI adalah salah satu organisasi profesi yang mewadahi kegiatan guru.

A.                   Profil singkat PGRI

Secara singkat,terlebih dahulu di kemukakan profil organisasi ini. Nama organisasi adalah Persatuan Guru Republik indonesia disingkat PGRI, didirikan pada tanggal 25 November 1945 dalam Kongres Guru Indonesia I di surakarta, Jawa Tengah. PGRI berasaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. PGRI terdaftar sebnyak 350di Departemen Kehakiman berdasarkan Penetapan Mentri Kehakiman tanggal 20 September 1954. Nomor : 1.A.5/82/12. PGRI adalah organisasi perjuangan, profesi, dan ketenagakerjaan, bersekala nasional yang bersifat: (1) unitaristik, aitu tanpa memandang perbedaan ijazah, tempat bekerja,kedudukan, suku,jenis kelamin, agama,dan asal usul, (2) independen, yakni berlandaskan prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai pihak, (3) non-politik peraktis, yaitu tidak terikat dan atau mengikatkan diri pada kekuatan organisasi/partai politik manapun.

B.                  Paradigma PGRI pada Era Reformasi

1.                   Tantangan Era Reformasi

Era reformasi merupakan suatu kurun waktu yang ditandai dengan berbagai perubahan untuk membentuk tatanan baru yang lebih baik guna mencapai tujuan nasional yang dicita-citakan. Perubahan dalam reformasi dilakukan secara konsepsional dan konstitusional dengan strategi dan program yang lebih efektif. Tatanan baru yang di upayakan melalui reformasi bersifat holistik dalam keseluruhan tatanan kehidupan yang mencangkup aspek politik,  budaya, dan sebagainya. Adapun yang menjadi tujuan reformasi adalah tercapainya suatu tatanan kehidupan yang baru dan lebih baik dalam masyarakat madani, yaitu masyarakat demokratis, sejahtera dan agamis. Reformasi merupakan koreksi terhadap tatanan dimasa lalu dan sekarang yang dipandang tidak sesuai dengan tuntutan dan kondisi yang ada, sehingga diperoleh tatanan masa depan yang lebih baik. Dalam era reformasi, bagi PGRI sekurang-kurangnya ada tiga lingkup tantangan yang akan di hadapi, yaitu tantangan yang bersifat gelobal, tantangan nasional dan tantangan organisaional.
2.                   Jatidiri PGRI
                   
Kongres XVIII PGRI yang diselenggarakan tanggal 25-28 November 1998 di Lembang, Bandung, telah mempertegas kembali jatidiri PGRI – yang sempat dinilai agak luntur ditelan situasi sosial-politik ada beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya, jatidiri PGRI tidak luntur dan tetap merupakan urat nadi perkembangan dan keberadaan PGRI dalam seluruh perjalanan bangsa. Sesuai dengan semangat kelahirannya.

 PGRI adalah organisasi perjuangan, profesi, dan tenagakerjaan, berskala nasional yang bersifat :Unitaristik, tanpa mmemandang perbedaan ijzah, tempat bekerja, kedudukan,suku, jenis  kelamin, agama, dan asal usul independent, yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakankemitrasejajaran dengan berbagai fihak non partai politik, bukan partai politik, tidak terkait dan atau mengikat diri pada kekuatan organisasi/partai politik manapun. Hal itu di tegaskan dalam Anggaran Dasar PGRI Pasal 3 dan 4.

3.                   Visi, Misi dan Strategi PGRI
                                       
Dalam perjalanannya  sejak berdiri setengah abad yang lalu, PGRI telah membuktikan dirinya sebagai organisasi yang masih tetap lestari hingga kini dan tentunya untuk masa-masa yang akan datang. Dalam menghadapi tantangan pada era global, PGRI harus tetap konsisten terhadap jatidirinya yang bersumber pada visi masa depannya, yaitu “mewujudkan PGRI sebagai organisasi dinamis, mandiri, dan berwibawa yang dicintai oleh anggotanya, disegani oleh mitranya, dan diakui keberadaannya oleh masyarakat luas”. Dengan visi ini,
Terwujudnya organisasi mandiri dan dinamis yang dicintai anggotanya, disegani mitra, dan diakui perannya oleh masyarakat". PGRI didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan,  mengisi kemerdekaan dengan program utamadi bidang pendidikan untuk mencerdaskan  kehidupan bangsa, dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru.

4.                   Nilai Keterbukaan Dan Lingkup Reformasi PGRI
                                         
Reformasi PGRI sesuai dengan visi dan misi yang di kemukakan di atas hanya dapat terwujud apabila di dasari nilai-nilai keterbukaan yaitu sebagai berikut:
Pertama, keterbukaan terhadap partisipasi. Di masa lalu, kehidupan organisasi cenderung mengikuti dan melakukan “apa maunya” pimpinan. Akibatnya, organisasi menjadi pasif dan kurang inisiatif. Dimasa kini dan masa depan, organisasi harus di beri kesempatan untuk berpartisipasi secara pro-aktif dalam setiap keputusan yang menyangkut kinerja organisasi. Pengurus dan anggota PGRI yang selama ini hanya berada dalam posisi “harus siap melaksanakan” perlu dilibatkan dan di ajak bicara mengenai berbagai kebijakan organisasi.



5.                   PGRI Pada Era Otonomi Daerah

Salah satu perkembangan yang harus direspon oleh PGRI adalah pelaksanaan otonomi daerah. Dalam hal ini, PGRI harus melakukan adaptasi dalam aspek struktur, kultur, substansi, dan sumberdaya manusia. Dalam aspek struktur harus dilakukan penyesuaian struktur organisasi yang sesuai dengan semangat otonomi daerah tanpa kehilangan jatidirinya. PGRI harus mampu menjadi pelopor dan teladan dalam mengembangkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai otonomi melalu kinerja organisasi. Kegiatan organisasi perlu lebih banyak berkiprah di forum internasional dan dalam penetapan standar-standar nasional. Dalam aspek kultur, dinamika organisasi harus lebih demokratis dan terbuka, baik ke dalam maupun ke luar.

C.                 Sekilas Tentang “ Education International”

Educational International (EI) adalah suatu serikat pekerja atau organisasi guru dan personel pendidikan dengan 24 juta anggota. Mereka adalah para guru dan pekerja di sektor pendidikan dari tingkat prasekolah sampai perguruan tinggi yang berasal dari 304 organisasi di 155 negara. EI dibentuk pada tahun 1993 sebagai hasil penggabugan antara The International Federation of Free Teacher Union (IFFTU) dan The World Confederation of Organizations of the Teaching Profession (WCOTP).
Program dan anggaran biaya dibuat setiap tiga tahun dalam kongres sedunia yang dihadiri oleh delegasi dari semua anggota dan peninjauan dari organisasi internasional dan badan-badan antar-pemerintah yang memiliki kaitan erat dengan EI. Kongres sedunia menyusun resolusi kebijakan dan memilih Pengurus Eksekutif yang memonitor dan melaksanakan aktivitas organisasi di antara kongres. Pengurus eksekutif bertemu sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun untuk mengendalikan implementasi keputusan yang diambil dalam kongres.

PGRI adalah organisasi perjuangan, profesi, dan tenagakerjaan, berskala nasional yang bersifat :Unitaristik, tanpa mmemandang perbedaan ijzah, tempat bekerja, kedudukan,suku, jenis  kelamin, agama, dan asal usul independent, yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakankemitrasejajaran dengan berbagai fihak non partai politik, bukan partai politik, tidak terkait dan atau mengikat diri pada kekuatan organisasi/partai politik manapun.
Perubahan dalam reformasi dilakukan secara konsepsional dan konstitusional dengan strategi dan program yang lebih efektif. Tatanan baru yang di upayakan melalui reformasi bersifat holistik dalam keseluruhan tatanan kehidupan yang mencangkup aspek politik,  budaya, dan sebagainya. Adapun yang menjadi tujuan reformasi adalah tercapainya suatu tatanan kehidupan yang baru dan lebih baik dalam masyarakat madani, yaitu masyarakat demokratis, sejahtera dan agamis.
Profesionalisme pada dasarnya merupakan motivasi intrinsik yang didukung oleh lima kompetensi sebagai berikut: (1) keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar meningkatkan dan memelihara citra positif; (3) keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya; (4) mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi; dan (5) memiliki kebanggaan akan profesinya.
visi masa depannya, yaitu “mewujudkan PGRI sebagai organisasi dinamis, mandiri, dan berwibawa yang dicintai oleh anggotanya, disegani oleh mitranya, dan diakui keberadaannya oleh masyarakat luas”. Dengan visi ini, PGRI mengemban sejumlah misi.
Reformasi PGRI pada garis besarnya mencakup empat aspek, yaitu struktur, kultur, substansi dan sumberdaya. Dalam aspek struktur, dilakukan penyesuaian struktural baik internal maupun eksternal mulai dari tingkat nasional, daerah sampai ke cabang dan ranting, sehingga dapat dibangun struktur yang sesuai dengan tuntutan yang berkembang dan mampu menunjang eksistensi organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Salah satu perkembangan yang harus direspon oleh PGRI adalah pelaksanaan otonomi daerah. Dalam hal ini, PGRI harus melakukan adaptasi dalam aspek struktur, kultur, substansi, dan sumberdaya manusia. Dalam aspek struktur.






1 comment:

  1. youtube - VISION DE VIDEOOD - Videodl.cc
    Videos youtube mp3 on YouTube, by videol videol.cc. Copyright is prohibited. Videos on YouTube, by videol.cc.

    ReplyDelete